PERTEMUAN KE-3
Terdapat tiga mazhab
klasik yang terbagi menjadi dua cabang, yaitu manajemen ilmiah dan teori
organisasi klasik,kedua mazhab perilaku, dan ketiga mazhab ilmu manajemen.
PERKEMBANGAN KONSEP
MANAJEMEN
A. MAZHAB
KLASIK
1. Manajemen
ilmiah cabang mazhab klasik pertama
a. Robert
Owen
Selain bertindak
sebagai inovator dengan cara melakukan perbaikan menyeluruh pada kondisi kerja
dalam pabrik yang dipimpinnya ia juga menetapkan mekanisme kerja spesifik yang
mampu memberikan dampak meningkatnya produktivitas. Dia mengemukakan perbaikan
karyawanlah yang akan menaikkan produksi dan keuntungan (laba) dan investasi
yang paling menguntungkan adalah karyawan atau “vital machines”
b. Charles
Babbage
Dasar keyakinan babbage
bahwa aplikasi prinsip ilmiah pada proses kerja akan meningkatkan produktivitas
dan menekan biaya. Prinsip pembagian kerja adalah karya babbage. Babbage
berkeyakinan bahwa setiap pekerjaan dalam pabrik harus dipecah sehingga
berbagai ketrampilan yang terlibat dapat dipisahkan.
c. Frederik
W. Taylor ( bapak manajemen ilmiah)
Manajemn ilmiah timbul
disebabkan karena adanya kebutuhan untuk meningkatkan produktivitas
4 prinsip dasar dari
Taylor;
1. Pengembangan
manajemen ilmiah yang sebenarnya sehingga metode yang terbaik untuk melakukan
setiap pekerjaan dapat ditentukan.
2. Seleksi
secara ilmiah terhadap para pekerja sehingga setiap pekerja dapat diberi
tanggung jawab atas tugas yang paling cocok baginya
3. Pendidikan
dan pengembangan ilmiah untuk bawahan
4. Kerjasama
yang erat dan bersahabat antara manajemen dan bawahan.
d. Henry
L.Gantt
Mengemukakan
gagasan-gagasan (1) kerjasama yang saling menguntungkan antara tenaga kerja dan
manajemen, (2) seleksi ilmiah tenaga kerja, (3) sistem insentif (bonus) untuk
merangsang produktivitas, dan (4) penggunaan instruksi-instruksi kerja yang
terperinci.
Kontribusinya yang
terbesar adalah penggunaan metode grafik (‘bagan Gantt”), yang memperkenalkan
sistem baru untuk penggambaran jadwal produksi.
e. Pasangan
Gilberth
Berpendapat bahwa studi
gerak akan meningkatkan semangat kerja bagi bawahan karena keuntungan fisiknya
yang nyata dan karena dapat menunjukkan perhatian manajemen pada para bawahan.
Tabel Mazhab manajemen
Ilmiah Klasik
|
No
|
Pengembang
|
Tahun
|
Kontribusi
terhadap manajemen
|
|
1
|
Robert
Owen
|
1771-1858
|
a.
Membangun perumahan bagi pekerja
b.
Menyediakan kebutuhan rumah
tangga bagi pekerja
c.
Menetapkan mekanisme kerja
spesifik
d.
Penilaian harian terhadap para
pekerja secara terbuka
|
|
2
|
Charles
Babbage
|
1792-1871
|
Rinsip
pembagian kerja sehingga setiap pekerjaan harus dipecah dan setiap pekerja
dididik dengan ketrampilan spesifik untuk menyelesaikan pekerjaan
|
|
3
|
Frederik
W. Taylor
|
1856-1915
|
Penemu
manajemen ilmiah dengan prinsip:
a.
Pengembangan manajemen ilmiah
sebenarnya, misalnya metode terbaik untuk menyelesaikan setiap pekerjaan
b.
Seleksi secara ilmiah terhadap
para pekerja sehingga pekerja diberi tugas dan tanggung jawab yang cocok
c.
Kerjasama yang bersahabat antara
manajemen dan pekerja
|
|
4
|
Hendry
L. Gantt
|
1861-1919
|
a.
Meninggalkan sistem tarif upah
diferensial dan menggantinya dengan motivasi kerja.
1) Setiap
pekerja yang menyelesaikan pekerjaannya diberikan bonus $ 50 sen
2) Mandor
akan menerima bonus apabila seluruh pekerja mencapai standar
b.
Menggambarkan jadwal produksi
dengan Gantt chart
|
|
5
|
Frank B. Gilberth
& Lillian M. Gilberth
|
1868-1942
1978-1972
|
Studi gerak dan waktu
meningkatkan semangat kerja. Keduanya mengembangkan rencana tiga kedudukan
yaitu:
a. Mengerjakan
pekerjaan saat ini
b. Mempersiapkan
diri untuk jabatan yang lebih tinggi
c. Melatih
penggantinya dalam waktu yang bersamaan.
|
2. Teori
organisasi klasik cabang mazhab klasik kedua, Henry fayol (1841-1925)
Timbulnya organisasi
klasik sebagai dampak dari adanya organisasi yang kompleks. Fayol berpendapat
bahwa praktik manajemen yang baik memiliki suatu pola tertentu yang dapat
diidentifikasikan dan dianalisis. Kontribusi besar bagi pola fikir manajemen
menurut fayol adalah manajemen bukanlah suatu bakat, tetapi suatu ketrampilan
seperti halnya ketrampilan lainnya.
Dalam usahanya
mengembangkan ilmu manajemen, fayol memulainya dengan membagi perusahaan
menjadi 6 aktivitas yang saling bergantung.
1. Fungsi
teknis (technical), yaitu memproduksi dan membuat produk
2. Fungsi
komersial (commercial), yaitu membeli bahan baku dan menjual produk
3. Fungsi
finansial (financial), yaitu memperoleh dan menggunakan modal
4. Fungsi
keamanan (security), yaitu melindungi para bawahan dan aktiva perusahaan
5. Fungsi
akuntansi (accounting), yaitu mencatat dan mengecek biaya, keuntungan, dan
utang-utang, menyiapkan neraca, serta menghimpun statistik
6. Fungsi
manajerial ( managerial)
Orientasinya adalah
pada fungsi manajerial sehingga ia mendefinisikan manajemen dengan cara
membagi lima fungsi:
1. Perencanaan
(planning), berarti menentukan suatu cara bertindak yang memungkinkan
organisasi dapat mencapai tujuannya.
2. Pengorganisasian
(organizing), berarti memobilisasi sumber daya manusia dan sumber daya alam
dari organisasi untuk mewujudkan rencana menjadi suatu hasil
3. Pengomandoan
(commanding), berarti memberikan pengarahan kepada para bawahan dan mengusahakan
mereka untuk mengerjakan pekerjaannya.
4. Pengoordinasian
(coordinating), berarti memastikan bahwa sumber daya dan aktivitas organisasi
kerjaan secara harmonis untuk mencapai tujuan.
5. pengendalian
( controlling), berarti pemantauan (monitoring) rencana untuk menjamin agar
dikemudikan secara tepat.
prinsip manajemen yang
dikembangkan fayol yang mendasari prilaku manajerial yang efektif adalah
1. pembagian
kerja (division of labor)
2. otoritas
(authority)
3. disiplin
(discipline)
4. kesatuan
perintah (unity of command)
5. kesatuan
arah (unity of direction)
6. menomorduakan
kepentingan pribadi diatas kepentingan umum (subordination of individual
interest to the common goals)
7. pemberian
upah (remuneration)
8. sentralisasi
(centralization)
9. hierarki
(hierarchy)
10. tertib
(order)
11. keadilan
(equity)
12. kestabilan
staf (stability of staff)
13. inisiatif
(initiatif)
14. semangat
korps (esprit de corps)
B. MAZHAB
PERILAKU
|
No
|
Pengembang
|
Tahun
|
Kontribusi terhadap Manajemen
|
|
1
|
Hugo Munsterberg
|
1865-1916
|
Peningkatan produktivitas dapat
dilakukan dengan cara:
a.
Menemukan orang terbaik untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan
b.
Menciptakan pekerjaan yang
terbaik untuk menciptakan produktivitas maksimum
c.
Menggunakan pengaruh psikologis
untuk memotivasi para pekerja
|
|
2
|
Elton Mayo
|
1880-1949
|
Para pekerja akan bekerja lebih keras
apabila mereka yakin bahwa manajemen memikirkan kesejahteraan mereka. Mayo
mengusulkan perlunya pelatihan yang mendalam tentang psikologi, sosiologi,
dan antropologi serta metode penelitian yang canggih.
|
C. MAZHAB
ILMU MANAJEMEN
1. Lensis
Likert dan Edgar Schein (riset operasi)
Mazhab ilmu manajemen
dilatarbelakangi oleh lahirnya operations research (OR). Perkembangan
berikutnya, OR diaplikasikan untuk menghadapi permasalahan industri sehingga
teknologi industri mulai digunakan. Perkembangan komputer memebrikan dampak
dirumuskannya prosedur OR menjadi mazhab ilmu manajemen. Teknik ilmu manajemen diaplikasikan dalam
aktivitas yang sangat luas, misalnya pengangaran modal (capital budgeting),
penjadwalan produksi (production scheduling), perencanaan program pengembangan
bawahan, pengembangan strategi produk, dsbnya.
2. Teori
Motivasi
a. Abraham
Maslow
·
Teori motivasi yang paling terkenal adalah
hierarki teori kebutuhan milik Abraham
Maslow. [3]
Ia membuat hipotesis bahwa dalam setiap diri manusia terdapat hierarki dari lima kebutuhan,
yaitu fisiologis
(rasa lapar, haus, seksual,
dan kebutuhan fisik lainnya), rasa aman (rasa ingin dilindungi dari bahaya
fisik dan emosional),
sosial (rasa kasih sayang, kepemilikan, penerimaan, dan persahabatan),
penghargaan (faktor penghargaan internal dan eksternal), dan aktualisasi diri
(pertumbuhan, pencapaian potensi seseorang, dan pemenuhan diri sendiri).[3]
b. Douglas
Mc Gregor
Douglas McGregor menemukan teori X
dan teori Y setelah mengkaji cara para manajer
berhubungan dengan para karyawan. [2]
Kesimpulan yang didapatkan adalah pandangan manajer mengenai
sifat manusia didasarkan atas beberapa kelompok asumsi tertentu dan bahwa mereka
cenderung membentuk perilaku mereka terhadap karyawan
c. David
Mc Clelland
Teori kebutuhan McClelland dikembangkan oleh David
McClelland dan teman-temannya[5]. Teori kebutuhan McClelland
berfokus pada tiga kebutuhan yang didefinisikan sebagai berikut:[5]
-
kebutuhan
berprestasi: dorongan untuk melebihi, mencapai standar-standar, berusaha keras
untuk berhasil.
-
kebutuhan
berkuasa: kebutuhan untuk membuat individu lain berperilaku sedemikian rupa
sehingga mereka tidak akan berperilaku sebaliknya.
-
kebutuhan
berafiliasi: keinginan untuk menjalin suatu hubungan antarpersonal yang ramah
dan akrab.
d. Voctor
Vroom
Teori ini beragumen
bahwa kekuatan dari suatu kecenderungan untuk bertindak dengan suatu cara
tertentu bergantung pada kekuatan suatu pengharapan bahwa tindakan itu akan
diikuti oleh suatu keluaran tertentu dan pada daya tarik dari keluaran pada
individu tersebut.
“
SELAMAT BELAJAR, SEMOGA BERMANFAAT”
PERTEMUAN
4
PERENCANAAN
(PLANNING)
Aktivitas
perencanaan menurut Louis A.Allen (1963)
1. Prakiraan
(forecasting)
Merupakan suatu usaha
yang sistematis untuk meramalkan/memperkirakan waktu yang akan datang dengan
penarikan kesimpulan atas fakta yang telah diketahui.
2. Penetapan
tujuan (establishing objective)
Merupakan suatu
aktivitas untuk menetapkan sesuatu yang ingin dicapai melalui pelaksanaan
pekerjaan.
3. Pemrograman
(programming)
Adalah suatu aktivitas
yang dilakukan dengan maksud untuk menetapkan:
1) Langkah-langkah
utama yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan
2) Unit
dan anggota yang bertanggung jawab untuk setiap langkah
3) Urutan
serta pengaturan waktu setiap langkah
4. Penjadwalan
(scheduling)
Adalah penetapan
penunjukan waktu menurut kronologi tertentu guna melaksanakan berbagai macam
pekerjaan.
5. Penganggaran
(budgeting)
Merupakan suatu
aktivitas untuk membuat pernyatan tentang sumber daya keuangan yang disediakan
untuk aktivitas dan waktu tertentu.
6. Pengembangan
prosedur (developing procedure)
Merupakan suatu
aktivitas menormalisasikan cara, teknik, dan metode pelaksanaan suatu
pekerjaan.
7. Penetapan
dan interprestasi kebijakan (establishing and interpreting policies)
Adalah suatu aktivitas
yang dilakukan dalam menetapkan syarat berdasarkan kondisi mana para manajer
dan para bawahannya akan bekerja.
Skema proses
perencanaan dan langkah-lagkahnya
|
konsep
|
Aktivitas
yang dilakukan
|
Lagkah-langkah
yang ditempuh
|
|
Proses
perencanaan
|
1.
Prakiraan
2.
Penetapan tujuan
3.
Pemrograman
4.
Penjadwalan
5.
Pengangaran
6.
Pengembangan prosedur
7.
Penetapan dan penafsiran
kebijakan
|
1.
Menjelaskan permasalahan
2.
Mengusahakan untuk memperoleh
inform,asi yang terandal tentang aktivitas yang terkandung didalamnya
3.
Analisis dan klasifikasi
informasi
4.
Menentukan dasar pendapat
perencanaan dan batasan
5.
Menentukan rencana berganti
6.
Memilih rencana yang diusulkan
7.
Membuat urutan kronologis tentang
rencana yang diusulkan
8.
Mengadakan pengendalian kemajuan terhadap
rencana yang diusulkan.
|
Stoner
dan Wankel mengklasifikasikan rencana strategis dan rencana operasional
1. Rencana
strategis (stategic plan)
Rencana ini dirancang
untuk mencapai tujuan organisasi yang luas, yaitu untuk melaksanakan misi yang
merupakan satu-satunya alasan kehadiran organisasi tersebut.
Perencanaan strategis
adalah proses perencanaan jangka panjang yang formal untuk menentukan dan
mencapai tujuan organisasi.
Kelebihan menggunakan
rencana strategis:
a. Dengan
rencana strategis, manajer dapat menentukan tujuan secara jelas dan metode
pencapaiannya kepada organisasinya
b. Membantu
manajer mengantisipasi permasalahan sebelum muncul dan memecahkannya sebelum
menjadi lebih buruk
c. Mambantu
manajer mengenal peluang yang mengandung risiko dan peluang yang aman dan
memilih diantara peluang yanng ada
d. Mengurangi
kemungkinan deviasi dan kejutan yang tidak menyenangkan, karena sasaran,
tujuan, dan strategi untuk penelitian yang seksama.
e. Melalui
rencana strategis, manajer dapat memperbesar kemungkinan untuk membuat
keputusan yang tahan mengahadapi ujian waktu.
Kelemahannya:
a. Bahaya
terciptanya birokrasi besar para perencana yang dapat menghilangkan hubungan
dengan produk dan pelanggan perusahaan.
b. Kadang-kadang
perencanaan strategis cenderung membatasi organisasi pada pilihan yang paling
rasional dan bebas resiko.
2. Rencana
operasional
Rencana operasional
memberikan deskripsi tentang bagaimana rencana strategis dilaksanakan. Rencana
operasional terdiri atas rencana sekali pakai dan rencana tetap.
a. Rencana
sekali pakai (single us plan)
Rencana ini
dikembangkan untuk mencapai tujuan tertentu dan ditinggalkan manakala tujuan
tersebut telah dicapai.
1) Program
(programs)
Program mencakup
serangkaian aktivitas yang relatif luas.
2) Proyek
(project)
Adalah bagian program
yang lebih keil dan mandiri
3) Anggaran
(budget)
Adalah pernyataan
tentang sumber daya keuangan (financial resource) yang disediakan untuk
kegiatan tertentu dalam waktu tertentu pula.
b. Rencana
tetap
Merupakan pendekatan
yang sudah dilakukan untuk menangani situasi yang terjadi berulang (repetitive)
dan dapat diperkirakan.
1) Kebijakan
(policy)
Adalah pedoman umum
dalam pengambilan keputusan.
2) Prosedur
standar (standard prosedure)
Implementasi kebijakan
dilakukan melalui garis pedoman lebih detail yang disebut prosedur standar atau
metode standar.
3) Peraturan
(rules)
Adalah pernyataan bahwa
suatu tindakan harus dilakukan atau tidak boleh dilakukakn dalam situasi
tertentu.
Perencanaan
merupakan suatu aktivitas univesal manusia, suatu keahlian dasar dalam
kehidupan yang berkaitan dengan pertimbangan suatu hasil sebelum diadakan
pemilihan diantara berbagai alternatif yang ada.
Dua
jenis teori perencanaan:
1. Teori
operasi sistem
Yang mendeskripsikan
sejumlah disiplin akademis tradisional karena tidak ada disiplin tunggal yang
mencakup cukup luas semua aspek penting dari suatu sistem sosial.
-
Produksi, mencakup setiap aktivitas yang
ditunjukkan untuk menerima lingkungan.
-
Alokasi, mencakup setiap aktivitas yang
ditujukan pada distribusi barang dan jasa diantara setiap anggota sistem;
termasuk didalamnnya fungsi transformasi, komunikasi, kegiatan penjualaneceran
dan grosir.
-
Pengendalian adalah setiap aktivitas
yang bertujuan memelihara kelancaran jalannya fungsi sistem itu sendiri.
-
Penyusunan staf terutama terpusat pada
jumlah dan kualitas anggota sistem,sosialisasi dan pendidikan dari para anggota
sistem, keahlian yang mereka berikan, serta kesehatan fisik dan mental,
termasuk jenis hiburan mereka.
2. Teori
perubahan sistem
Menyajikan hampir semua
latar belakang dan teknik dari disiplin ilmu terapan.
-
Rasionalisme, apabila tujua akhir telah
dirumuskan dengan jelas dan dipahami dengan baik.
-
Inkrementalisme, pengambilan keputusan
dalam keadaan sebaris langkah-langkah inkremental yang kecil menuju masa yang
akan datang dan kearah yang tidak diketahui secara pasti.
-
Utopianisme, pandangan ini berusaha
membangkitkan imajinasi masyarakat dan memecahkan setiap masalah dengan
mengusulkan penghapusan pendekatan baru kedalam sistem organisasi dan operasi.
-
Metodisme, penedekatan ini menjelaskan
bahwa aktivitas perencanaan yang memilki metode perencanaan yang sudah jelas
tetapi hasil akhir yang akan dicapai belum ditetapkan dan tidak dimengerti sama
sekali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar