Jumat, 21 November 2014

Perkembangan Konsep Manajemen



PERTEMUAN KE-3
Terdapat tiga mazhab klasik yang terbagi menjadi dua cabang, yaitu manajemen ilmiah dan teori organisasi klasik,kedua mazhab perilaku, dan ketiga mazhab ilmu manajemen.
PERKEMBANGAN KONSEP MANAJEMEN
A.    MAZHAB KLASIK
1.      Manajemen ilmiah cabang mazhab klasik pertama
a.       Robert Owen
Selain bertindak sebagai inovator dengan cara melakukan perbaikan menyeluruh pada kondisi kerja dalam pabrik yang dipimpinnya ia juga menetapkan mekanisme kerja spesifik yang mampu memberikan dampak meningkatnya produktivitas. Dia mengemukakan perbaikan karyawanlah yang akan menaikkan produksi dan keuntungan (laba) dan investasi yang paling menguntungkan adalah karyawan atau “vital machines”
b.      Charles Babbage
Dasar keyakinan babbage bahwa aplikasi prinsip ilmiah pada proses kerja akan meningkatkan produktivitas dan menekan biaya. Prinsip pembagian kerja adalah karya babbage. Babbage berkeyakinan bahwa setiap pekerjaan dalam pabrik harus dipecah sehingga berbagai ketrampilan yang terlibat dapat dipisahkan.
c.       Frederik W. Taylor ( bapak manajemen ilmiah)
Manajemn ilmiah timbul disebabkan karena adanya kebutuhan untuk meningkatkan produktivitas
4 prinsip dasar dari Taylor;
1.      Pengembangan manajemen ilmiah yang sebenarnya sehingga metode yang terbaik untuk melakukan setiap pekerjaan dapat ditentukan.
2.      Seleksi secara ilmiah terhadap para pekerja sehingga setiap pekerja dapat diberi tanggung jawab atas tugas yang paling cocok baginya
3.      Pendidikan dan pengembangan ilmiah untuk bawahan
4.      Kerjasama yang erat dan bersahabat antara manajemen dan bawahan.
d.      Henry L.Gantt
Mengemukakan gagasan-gagasan (1) kerjasama yang saling menguntungkan antara tenaga kerja dan manajemen, (2) seleksi ilmiah tenaga kerja, (3) sistem insentif (bonus) untuk merangsang produktivitas, dan (4) penggunaan instruksi-instruksi kerja yang terperinci.
Kontribusinya yang terbesar adalah penggunaan metode grafik (‘bagan Gantt”), yang memperkenalkan sistem baru untuk penggambaran jadwal produksi.
e.       Pasangan Gilberth
Berpendapat bahwa studi gerak akan meningkatkan semangat kerja bagi bawahan karena keuntungan fisiknya yang nyata dan karena dapat menunjukkan perhatian manajemen pada para bawahan.

Tabel Mazhab manajemen Ilmiah Klasik
No
Pengembang
Tahun
Kontribusi terhadap manajemen
1
Robert Owen
1771-1858
a.       Membangun perumahan bagi pekerja
b.      Menyediakan kebutuhan rumah tangga bagi pekerja
c.       Menetapkan mekanisme kerja spesifik
d.      Penilaian harian terhadap para pekerja secara terbuka
2
Charles Babbage
1792-1871
Rinsip pembagian kerja sehingga setiap pekerjaan harus dipecah dan setiap pekerja dididik dengan ketrampilan spesifik untuk menyelesaikan pekerjaan
3
Frederik W. Taylor
1856-1915
Penemu manajemen ilmiah dengan prinsip:
a.       Pengembangan manajemen ilmiah sebenarnya, misalnya metode terbaik untuk menyelesaikan setiap pekerjaan
b.      Seleksi secara ilmiah terhadap para pekerja sehingga pekerja diberi tugas dan tanggung jawab yang cocok
c.       Kerjasama yang bersahabat antara manajemen dan pekerja
4
Hendry L. Gantt
1861-1919
a.       Meninggalkan sistem tarif upah diferensial dan menggantinya dengan motivasi kerja.
1)      Setiap pekerja yang menyelesaikan pekerjaannya diberikan bonus $ 50 sen
2)      Mandor akan menerima bonus apabila seluruh pekerja mencapai standar
b.      Menggambarkan jadwal produksi dengan Gantt chart

5
Frank B. Gilberth & Lillian M. Gilberth
1868-1942
1978-1972
Studi gerak dan waktu meningkatkan semangat kerja. Keduanya mengembangkan rencana tiga kedudukan yaitu:
a.       Mengerjakan pekerjaan saat ini
b.      Mempersiapkan diri untuk jabatan yang lebih tinggi
c.       Melatih penggantinya dalam waktu yang bersamaan.

2.      Teori organisasi klasik cabang mazhab klasik kedua, Henry fayol (1841-1925)
Timbulnya organisasi klasik sebagai dampak dari adanya organisasi yang kompleks. Fayol berpendapat bahwa praktik manajemen yang baik memiliki suatu pola tertentu yang dapat diidentifikasikan dan dianalisis. Kontribusi besar bagi pola fikir manajemen menurut fayol adalah manajemen bukanlah suatu bakat, tetapi suatu ketrampilan seperti halnya ketrampilan lainnya.
Dalam usahanya mengembangkan ilmu manajemen, fayol memulainya dengan membagi perusahaan menjadi 6 aktivitas yang saling bergantung.
1.      Fungsi teknis (technical), yaitu memproduksi dan membuat produk
2.      Fungsi komersial (commercial), yaitu membeli bahan baku dan menjual produk
3.      Fungsi finansial (financial), yaitu memperoleh dan menggunakan modal
4.      Fungsi keamanan (security), yaitu melindungi para bawahan dan aktiva perusahaan
5.      Fungsi akuntansi (accounting), yaitu mencatat dan mengecek biaya, keuntungan, dan utang-utang, menyiapkan neraca, serta menghimpun statistik
6.      Fungsi manajerial ( managerial)
Orientasinya adalah pada fungsi manajerial sehingga ia mendefinisikan manajemen dengan cara membagi  lima fungsi:
1.      Perencanaan (planning), berarti menentukan suatu cara bertindak yang memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuannya.
2.      Pengorganisasian (organizing), berarti memobilisasi sumber daya manusia dan sumber daya alam dari organisasi untuk mewujudkan rencana menjadi suatu hasil
3.      Pengomandoan (commanding), berarti memberikan pengarahan kepada para bawahan dan mengusahakan mereka untuk mengerjakan pekerjaannya.
4.      Pengoordinasian (coordinating), berarti memastikan bahwa sumber daya dan aktivitas organisasi kerjaan secara harmonis untuk mencapai tujuan.
5.      pengendalian ( controlling), berarti pemantauan (monitoring) rencana untuk menjamin agar dikemudikan secara tepat.
prinsip manajemen yang dikembangkan fayol yang mendasari prilaku manajerial yang efektif adalah
1.      pembagian kerja (division of labor)
2.      otoritas (authority)
3.      disiplin (discipline)
4.      kesatuan perintah (unity of command)
5.      kesatuan arah (unity of direction)
6.      menomorduakan kepentingan pribadi diatas kepentingan umum (subordination of individual interest to the common goals)
7.      pemberian upah (remuneration)
8.      sentralisasi (centralization)
9.      hierarki (hierarchy)
10.  tertib (order)
11.  keadilan (equity)
12.  kestabilan staf (stability of staff)
13.  inisiatif (initiatif)
14.  semangat korps (esprit de corps)

B.     MAZHAB PERILAKU
No
Pengembang
Tahun
Kontribusi terhadap Manajemen
1
Hugo Munsterberg
1865-1916
Peningkatan produktivitas dapat dilakukan dengan cara:
a.       Menemukan orang terbaik untuk menyelesaikan suatu pekerjaan
b.      Menciptakan pekerjaan yang terbaik untuk menciptakan produktivitas maksimum
c.       Menggunakan pengaruh psikologis untuk memotivasi para pekerja
2
Elton Mayo
1880-1949
Para pekerja akan bekerja lebih keras apabila mereka yakin bahwa manajemen memikirkan kesejahteraan mereka. Mayo mengusulkan perlunya pelatihan yang mendalam tentang psikologi, sosiologi, dan antropologi serta metode penelitian yang canggih.

C.     MAZHAB ILMU MANAJEMEN
1.      Lensis Likert dan Edgar Schein (riset operasi)
Mazhab ilmu manajemen dilatarbelakangi oleh lahirnya operations research (OR). Perkembangan berikutnya, OR diaplikasikan untuk menghadapi permasalahan industri sehingga teknologi industri mulai digunakan. Perkembangan komputer memebrikan dampak dirumuskannya prosedur OR menjadi mazhab ilmu manajemen.  Teknik ilmu manajemen diaplikasikan dalam aktivitas yang sangat luas, misalnya pengangaran modal (capital budgeting), penjadwalan produksi (production scheduling), perencanaan program pengembangan bawahan, pengembangan strategi produk, dsbnya.
2.      Teori Motivasi
a.       Abraham Maslow
·         Teori motivasi yang paling terkenal adalah hierarki teori kebutuhan milik Abraham Maslow. [3] Ia membuat hipotesis bahwa dalam setiap diri manusia terdapat hierarki dari lima kebutuhan, yaitu fisiologis (rasa lapar, haus, seksual, dan kebutuhan fisik lainnya), rasa aman (rasa ingin dilindungi dari bahaya fisik dan emosional), sosial (rasa kasih sayang, kepemilikan, penerimaan, dan persahabatan), penghargaan (faktor penghargaan internal dan eksternal), dan aktualisasi diri (pertumbuhan, pencapaian potensi seseorang, dan pemenuhan diri sendiri).[3]
b.      Douglas Mc Gregor
Douglas McGregor menemukan teori X dan teori Y setelah mengkaji cara para manajer berhubungan dengan para karyawan. [2] Kesimpulan yang didapatkan adalah pandangan manajer mengenai sifat manusia didasarkan atas beberapa kelompok asumsi tertentu dan bahwa mereka cenderung membentuk perilaku mereka terhadap karyawan
c.       David Mc Clelland
Teori kebutuhan McClelland dikembangkan oleh David McClelland dan teman-temannya[5]. Teori kebutuhan McClelland berfokus pada tiga kebutuhan yang didefinisikan sebagai berikut:[5]
-          kebutuhan berprestasi: dorongan untuk melebihi, mencapai standar-standar, berusaha keras untuk berhasil.
-          kebutuhan berkuasa: kebutuhan untuk membuat individu lain berperilaku sedemikian rupa sehingga mereka tidak akan berperilaku sebaliknya.
-          kebutuhan berafiliasi: keinginan untuk menjalin suatu hubungan antarpersonal yang ramah dan akrab.

d.      Voctor Vroom
Teori ini beragumen bahwa kekuatan dari suatu kecenderungan untuk bertindak dengan suatu cara tertentu bergantung pada kekuatan suatu pengharapan bahwa tindakan itu akan diikuti oleh suatu keluaran tertentu dan pada daya tarik dari keluaran pada individu tersebut.

“ SELAMAT BELAJAR, SEMOGA BERMANFAAT”
PERTEMUAN 4
PERENCANAAN (PLANNING)
*      PROSES PERENCANAAN
Aktivitas perencanaan menurut Louis A.Allen (1963)
1.      Prakiraan (forecasting)
Merupakan suatu usaha yang sistematis untuk meramalkan/memperkirakan waktu yang akan datang dengan penarikan kesimpulan atas fakta yang telah diketahui.
2.      Penetapan tujuan (establishing objective)
Merupakan suatu aktivitas untuk menetapkan sesuatu yang ingin dicapai melalui pelaksanaan pekerjaan.
3.      Pemrograman (programming)
Adalah suatu aktivitas yang dilakukan dengan maksud untuk menetapkan:
1)      Langkah-langkah utama yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan
2)      Unit dan anggota yang bertanggung jawab untuk setiap langkah
3)      Urutan serta pengaturan waktu setiap langkah
4.      Penjadwalan (scheduling)
Adalah penetapan penunjukan waktu menurut kronologi tertentu guna melaksanakan berbagai macam pekerjaan.
5.      Penganggaran (budgeting)
Merupakan suatu aktivitas untuk membuat pernyatan tentang sumber daya keuangan yang disediakan untuk aktivitas dan waktu tertentu.
6.      Pengembangan prosedur (developing procedure)
Merupakan suatu aktivitas menormalisasikan cara, teknik, dan metode pelaksanaan suatu pekerjaan.
7.      Penetapan dan interprestasi kebijakan (establishing and interpreting policies)
Adalah suatu aktivitas yang dilakukan dalam menetapkan syarat berdasarkan kondisi mana para manajer dan para bawahannya akan bekerja.






Skema proses perencanaan dan langkah-lagkahnya
konsep
Aktivitas yang dilakukan
Lagkah-langkah yang ditempuh
Proses perencanaan
1.      Prakiraan
2.      Penetapan tujuan
3.      Pemrograman
4.      Penjadwalan
5.      Pengangaran
6.      Pengembangan prosedur
7.      Penetapan dan penafsiran kebijakan
1.      Menjelaskan permasalahan
2.      Mengusahakan untuk memperoleh inform,asi yang terandal tentang aktivitas yang terkandung didalamnya
3.      Analisis dan klasifikasi informasi
4.      Menentukan dasar pendapat perencanaan dan batasan
5.      Menentukan rencana berganti
6.      Memilih rencana yang diusulkan
7.      Membuat urutan kronologis tentang rencana yang diusulkan
8.      Mengadakan pengendalian kemajuan terhadap rencana yang diusulkan.



*      PEMBAGIAN RENCANA
Stoner dan Wankel mengklasifikasikan rencana strategis dan rencana operasional
1.      Rencana strategis (stategic plan)
Rencana ini dirancang untuk mencapai tujuan organisasi yang luas, yaitu untuk melaksanakan misi yang merupakan satu-satunya alasan kehadiran organisasi tersebut.
Perencanaan strategis adalah proses perencanaan jangka panjang yang formal untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi.
Kelebihan menggunakan rencana strategis:
a.       Dengan rencana strategis, manajer dapat menentukan tujuan secara jelas dan metode pencapaiannya kepada organisasinya
b.      Membantu manajer mengantisipasi permasalahan sebelum muncul dan memecahkannya sebelum menjadi lebih buruk
c.       Mambantu manajer mengenal peluang yang mengandung risiko dan peluang yang aman dan memilih diantara peluang yanng ada
d.      Mengurangi kemungkinan deviasi dan kejutan yang tidak menyenangkan, karena sasaran, tujuan, dan strategi untuk penelitian yang seksama.
e.       Melalui rencana strategis, manajer dapat memperbesar kemungkinan untuk membuat keputusan yang tahan mengahadapi ujian waktu.
Kelemahannya:
a.       Bahaya terciptanya birokrasi besar para perencana yang dapat menghilangkan hubungan dengan produk dan pelanggan perusahaan.
b.      Kadang-kadang perencanaan strategis cenderung membatasi organisasi pada pilihan yang paling rasional dan bebas resiko.

2.      Rencana operasional
Rencana operasional memberikan deskripsi tentang bagaimana rencana strategis dilaksanakan. Rencana operasional terdiri atas rencana sekali pakai dan rencana tetap.
a.       Rencana sekali pakai (single us plan)
Rencana ini dikembangkan untuk mencapai tujuan tertentu dan ditinggalkan manakala tujuan tersebut telah dicapai.
1)      Program (programs)
Program mencakup serangkaian aktivitas yang relatif luas.
2)      Proyek (project)
Adalah bagian program yang lebih keil dan mandiri
3)      Anggaran (budget)
Adalah pernyataan tentang sumber daya keuangan (financial resource) yang disediakan untuk kegiatan tertentu dalam waktu tertentu pula.
b.      Rencana tetap
Merupakan pendekatan yang sudah dilakukan untuk menangani situasi yang terjadi berulang (repetitive) dan dapat diperkirakan.
1)      Kebijakan (policy)
Adalah pedoman umum dalam pengambilan keputusan.
2)      Prosedur standar (standard prosedure)
Implementasi kebijakan dilakukan melalui garis pedoman lebih detail yang disebut prosedur standar atau metode standar.
3)      Peraturan (rules)
Adalah pernyataan bahwa suatu tindakan harus dilakukan atau tidak boleh dilakukakn dalam situasi tertentu.

*      TEORI PERENCANAAN
Perencanaan merupakan suatu aktivitas univesal manusia, suatu keahlian dasar dalam kehidupan yang berkaitan dengan pertimbangan suatu hasil sebelum diadakan pemilihan diantara berbagai alternatif yang ada.
Dua jenis teori perencanaan:
1.      Teori operasi sistem
Yang mendeskripsikan sejumlah disiplin akademis tradisional karena tidak ada disiplin tunggal yang mencakup cukup luas semua aspek penting dari suatu sistem sosial.
-          Produksi, mencakup setiap aktivitas yang ditunjukkan untuk menerima lingkungan.
-          Alokasi, mencakup setiap aktivitas yang ditujukan pada distribusi barang dan jasa diantara setiap anggota sistem; termasuk didalamnnya fungsi transformasi, komunikasi, kegiatan penjualaneceran dan grosir.
-          Pengendalian adalah setiap aktivitas yang bertujuan memelihara kelancaran jalannya fungsi sistem itu sendiri.
-          Penyusunan staf terutama terpusat pada jumlah dan kualitas anggota sistem,sosialisasi dan pendidikan dari para anggota sistem, keahlian yang mereka berikan, serta kesehatan fisik dan mental, termasuk jenis hiburan mereka.
2.      Teori perubahan sistem
Menyajikan hampir semua latar belakang dan teknik dari disiplin ilmu terapan.
-          Rasionalisme, apabila tujua akhir telah dirumuskan dengan jelas dan dipahami dengan baik.
-          Inkrementalisme, pengambilan keputusan dalam keadaan sebaris langkah-langkah inkremental yang kecil menuju masa yang akan datang dan kearah yang tidak diketahui secara pasti.
-          Utopianisme, pandangan ini berusaha membangkitkan imajinasi masyarakat dan memecahkan setiap masalah dengan mengusulkan penghapusan pendekatan baru kedalam sistem organisasi dan operasi.
-          Metodisme, penedekatan ini menjelaskan bahwa aktivitas perencanaan yang memilki metode perencanaan yang sudah jelas tetapi hasil akhir yang akan dicapai belum ditetapkan dan tidak dimengerti sama sekali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar